Sitinjau Laut – Anggota Koramil 417-04/Sitinjau Laut Kodim 0417/Kerinci Pelda Amni Parlian, sebagai pelatih Paskibra Kecamatan Sitinjau Laut, di sela istirahat latihan berpesan agar Paskibra 2022 tidak mudah sensitif jika pelatih bersikap keras, dan disiplin. Tindakan itu dinilai sebagai tanda sayang agar peserta Paskibra 2022 Wilayah Kecamatan Sitinjau Laut dapat tampil sempurna pada upacara HUT RI ke 77 nantinya.
“Kalian bayangkan, 17 Agustus nanti, boleh dikatakan seluruh warga masyarakat Wilayah Kecamatan Sitinjau Laut akan menyaksikan penampilan kalian,” kata Pelatih Pelda Amni Parlian kepada seluruh Paskibra tahun 2022, yang bertempat di Lapangan sepak bola Merpati Hiang Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci, Selasa (09/08/2022).
“Materi yang saya berikan itu gerakan dasar dulu, gerakan dasar itu artinya PBB di tempat gerakan PBB berjalan. Gerakan PBB di tempat itu banyak rangkaiannya, yaitu sikap sempurnanya, jalan di tempat, penghormatan dan lain sebagainya,” ujar Pelatih Paskibra HUT RI ke-77, Pelda Amni Parlian di saat istirahat latihan.
Selain gerakan PBB di tempat ada juga gerakan berjalan, di sini pelatih akan memperhatikan ayunan tangan hingga langkah kaki agar anggota Paskibra indah dilihat saat mengibarkan Sang Merah-Putih. “Kalau untuk gerakan berjalan yaitu langkah tegap kita lihat ayunan tangannya, kakinya untuk di langkahkan yang bagus sesuai aturan,” katanya.
Sebagai pelatih, Pelda Amni Parlian bersama Serda Emil Salim banyak melihat perkembangan peserta didiknya saat pertama kali tiba lokasi latihan sampai hari ke 8 latihan, peserta didiknya berasal dari siswa dan siswi SMAN 1 Kerinci.
“Mereka sudah ada modal dasar pada saat ikut PBB di sekolah, namun di sini kita hanya perbaiki yang kurang agar lebih bagus, jadi mereka sedikit kaget mungkin ada gerakan yang saya mantapkan, mungkin gerakan ini untuk membentuk kekompakannya agak sulit, jadi saya butuh disiplin yang benar-benar ketat untuk melatih mereka,” jelasnya.
Pelatih juga memfokuskan kekompakan peserta Paskibra saat latihan, setiap Ego ada di diri peserta harus dihilangkan, mereka yang terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera harus menjadi yang terbaik. Sebab, kesempatan seperti ini kemungkinan hanya datang satu kali dalam seumur hidup.
“Jadi, kalian harus betul-betul (latihannya), gagalnya adik-adik, gagalnya pelatih, kalau kalian gagal, yang ditegur itu pelatih, enggak mungkin adik-adik yang ditegur oleh muspika serta para tamu yang hadir dan hadirin peserta upacara nanti nya, jadi berikan yang terbaik,” tutup Pelda Amni Parlian.